Pondasi merupakan tahap awal dalam membangun sebuah bangunan. Pondasi berasal dari kata foundation, dalam bahasa keseharian masyarakat Indonesia pada umumnya menggukan kata fondasi atau lebih sering disebut pondasi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:414) yang menyatakan bahwa pondasi merupakan dasar bangunan yang kuat dan biasanya terletak di bawah permukaan tanah tempat bangunan didirikan.
Pengertian Pondasi Menurut Ahli |
Secara garis besar, struktur bangunan dibagi menjadi 2 bagian utama, yaitu struktur bangunan di dalam tanah dan struktur bangunan di atas tanah. Struktur bangunan di dalam tanah sering disebut struktur atas, sedangkan struktur bawah dari suatu bangunan biasa disebut sebagai pondasi/fondasi yang memiliki fungsi untuk memikul beban bangunan di atasnya.
Fondasi adalah bagian yang lebih rendah dari struktur bangunan yang memindahkan beban gravitasi bangunan ke bumi. Fondasi umumnya dibagi menjadi dua kategori: Fondasi dangkal dan Fondasi yang mendalam. Sebuah gedung tinggi harus memiliki fondasi yang kuat jika ingin berdiri untuk waktu yang lama.
Baca Juga : Cara Menghitung Biaya Pondasi
Untuk membuat fondasi, kita biasanya menggali parit di tanah, menggali lebih dalam sampai kita sampai di lapisan tanah yang lebih padat daripada lapisan tanah yang digunakan untuk menanam tanaman. Ketika parit cukup dalam, kita mengisinya dengan bahan keras dan kuat yang bisa kita temukan.
Biasanya kita menuangkan beton ke dalam parit, yang kita semakin kuat dengan terlebih dahulu memasukkan potongan baja bundar yang panjang dan tipis ke dalam parit. Ketika beton mengering, baja bertindak seperti tulang di tubuh kita untuk mengikat fondasi. Kita menyebutnya fondasi beton bertulang.
Contoh Pondasi |
Pondasi harus diperhitungkan untuk dapat menjamin kestabilan Bangunan terhadap berat sendiri, beban - beban bangunan, gaya-gaya luar seperti : tekanan angin, gempa bumi, dan lain-lain.
Baca Juga : Jenis - jenis Pondasi Berdasarkan Kedalamannya
Untuk memilih tipe pondasi yang memadai, perlu diperhatikan apakah pondasi itu cocok untuk berbagai keadaan di lapangan dan apakah pondasi itu memungkinkan untuk diselesaikan secara ekonomis sesuai dengan jadwal kerjanya. Hal-hal berikut perlu dipertimbangkan dalam pemilihan tipe pondasi:
a. Keadaan tanah pondasi
b. Batasan-batasan akibat konstruksi di atasnya (upper structure)
c. Keadaan daerah sekitar lokasi
d. Waktu dan biaya pekerjaan
e. Kokoh, kaku dan kuat
Referensi :
- Terzaghi, K., Peck, R.B. and Mesri, G. (1996), Soil Mechanics in Engineering Practice 3rd Ed., John Wiley & Sons, Inc. ISBN 0-471-08658-4