High rise building atau bangunan tinggi merupakan istilah yang sering digunakan merujuk kepada bangunan yang memiliki struktur menjulang tinggi atau bangunan dengan jumlah tingkat yang banyak.
Sejatinya penambahan ketinggian sebuah bangunan dilakukan untuk memperluas ruang fungsi dari bangunan tersebut. Beberapa tipologi bangunan tinggi diantaranya adalah bangunan apartemen dan perkantoran.
Hal ini karena dengan penambahan jumlah lantai maka akan mengurangi luas bijak bangunan tersebut sehingga lebih sedikit memakan lahan.
Bangunan tinggi akan ideal ditinggali jika ada lift atau elevator dan tentunya didukung oleh struktur bangunan yang kuat dan tahan lama.
Tanpa adanya lift otomatis ini maka akan sangat melelahkan bagi penghuni untuk naik ke lantai yang paling tinggi.
Definisi High Rise Building
Sebuah bangunan dapat disebut bangunan tinggi atau high rise building jika bangunan tersebut memiliki ketinggian 23 meter hingga 150 meter di atas tanah.
Jika lebih dari 150 meter maka dapat disebut gedung pencakar langit atau yang dikenal dengan istilah Skyscraper. Jika tinggi rata-rata sebuah tingkat lantai adalah 4 meter maka bangunan tinggi setidaknya memiliki 6 tingkat lantai.
Beberapa definisi mengenai bangunan tinggi dikutip dari Wikipedia adalah sebagai berikut :
- International Conference on Fire Safety in High-Rise Buildings mengartikan bangunan tinggi sebagai "struktur apapun dimana tinggi dapat memiliki dampak besar terhadap evakuasi"
- New Shorter Oxford English Dictionary mengartikan bangunan tinggi sebagai "bangunan yang memiliki banyak tingkat"
- Massachusetts General Laws mengartikan bangunan tinggi lebih tinggi dari 70 kaki (21 m)
- Banyak insinyus, inspektur, arsitek bangunan dan profesi sejenisnya mengartikan bangunan tinggi sebagai bangunan yang memiliki tinggi setidaknya 75 kaki (23 m).
Baca juga : Jenis - jenis Pondasi Berdasarkan Kedalamannya
Karakteristik High Rise Building
Bangunan tinggi tentunya memiliki karakter yang berbeda dengan bangunan yang lebih rendah. Adapun karakteristik dari bangunan tinggi ini adalah sebagai berikut :
1. Tinggi Bangunan
Seperti yang disebutkan diatas sebuah bangunan disebut bangunan tinggi atau high rise building apabila memiliki ketinggian setidaknya 23 meter atau 6 lantai.bangunan semacam ini sudah banyak ditemukan di kota-kota besar di indonesia.
2. Luas Per Lantai
Bangunan tinggi merupakan bangunan yang hemat lahan dan biasanya memiliki luas tapak yang kecil karena titik umumnya luas pantai berkisar antara 750 m2 hingga 1500 meter persegi.
3. Tipe Struktur
Sebuah bangunan tinggi harus didukung dengan struktur yang kuat menahan beban bangunan maupun momen dari ketinggiannya. Ada tiga macam struktur yaitu open frame, flat slab dan bearing wall system. Dari ketiga tipe ini tipe yang paling banyak digunakan adalah open frame karena lebih efisien dalam penggunaan material.
4. Tipikal
Umumnya denah lantai bangunan tinggi memiliki bentuk yang tipikal lurus ke atas.dengan membuat lantai yang tipikal ke atas maka akan memudahkan dalam perencanaan dan pelaksanaannya terutama dari segi struktur. Biasanya ukuran lantai akan mengecil keatas untuk menekan moment akibat ketinggian bangunan.
5. Keterbatasan Lahan
Bangunan tinggi merupakan salah satu solusi menghadapi masalah keterbatasan lahan. Namun dengan keterbatasan lahan ini biasanya bangunan tinggi akan menggunakan area parkir bertingkat. Dengan keterbatasan lahan maka bangunan tinggi biasanya jarang yang memiliki landscape yang baik kecuali menggunakan vertical garden atau sky garden.
6. Risiko Angin Dan Gempa
Biasanya bangunan tinggi memiliki bentuk yang langsing dan tinggi. Secara fisika maka bangunan ini akan sangat dipengaruhi oleh adanya gempa maupun tekanan angin dari sekeliling bangunan. Untuk itu biasanya bangunan tinggi memiliki sistem aerodinamika yang baik serta struktur yang dapat bertahan dalam goncangan.
7. Resiko Roboh
Semakin tinggi sebuah bangunan maka semakin besar pula resikonya untuk roboh. Berdasarkan hal ini maka pembangunan sebuah high rise building memerlukan perencanaan yang matang dan antisipasi berbagai kemungkinan yang dapat terjadi saat pelaksanaan konstruksi.
8. Kompleksitas Tinggi
Pembangunan sebuah high rise building merupakan pekerjaan yang kompleks karena selain melibatkan banyak pihak, durasi pelaksanaan yang panjang, melibatkan disiplin ilmu yang banyak, berdampak besar kepada lingkungan, dan memiliki risiko yang sangat tinggi dari segi keselamatan. Sehingga dari berbagai jenis bangunan, jenis high rise building merupakan jenis bangunan yang paling kompleks.
9. Volume Pekerjaan Yang Besar
Bangunan tinggi dibuat dengan cara menumpuk berbagai material hingga menjelang tinggi ke atas. Dengan jumlah lantai yang banyak maka kebutuhan akan material tentunya sangat banyak sehingga pekerjaan bangunan tinggi merupakan pekerjaan besar.
Baca juga : Pengertian Basement dalam Bangunan
10. Kebutuhan Energi
Bangunan tinggi memiliki jumlah lantai yang banyak otomatis jumlah penghuninya juga banyak. Hal ini menimbulkan kebutuhan akan energi yang sangat besar. Selain energi listrik juga energi dari bahan makanan bagi para penghuni bangunan. Sehingga tak jarang banyak tempat makan yang berdiri untuk meladeni penghuni bangunan tinggi.
11. Nilai Arsitektural
Sebuah bangunan tinggi merupakan benda besar yang berdiri diantara jutaan pasang mata di sekitarnya. Sehingga seringkali bangunan tinggi memiliki nilai iconic dari sebuah kawasan. Untuk itu diperlukan desain arsitektural yang baik sehingga bangunan terlihat menawan dari segi estetika.
Contoh High Rise Building
Di Indonesia, telah berkembang banyak highrise building dengan beragam bentuk dan fungsi masing-masing. berikut merupakan contoh High Rise Buiding yang ada di Indonesia :
Four Points by Sheraton Hotel Manado 15 lt |
Apartemen The Accent terletak di Jl. M.H. Thamrin, Bintaro Jaya Sektor 7, Tangerang Selatan, Banten 31 lt |
Tamansari Panoramic Tower 1 Bandung Apartemen 30 floors 115m |
AMG Tower Surabaya 20 lantai |
Apartemen Pertamina Balikpapan 24 lt |
Referensi :