Mengenai lantai, tidak berarti hanya lantai interior saja. Pada eksterior lapisan bawah seperti keramik, parquet, batu sikat dll juga termasuk dalam bahan penutup lantai. Ada bahan lantai yang dapat dipasang pada interior maupun eksterior, tergantung kebutuhan dan ketersediaan bahan.
Berikut dijelaskan masing-masing dari 5 bahan material penutup lantai yang paling populer digunakan di Indonesia
1. Lantai Keramik
Penutup lantai Keramik dengan harga yang terjangkau |
Keramik adalah jenis penutup lantai yang paling popular digunakan di Indonesia.Ini disebabkan karena harganya yang sangat variatif, dari yang murah sekitar Rp. 50.000 /m2 sampai yang harganya diatas Rp. 150.000 /m2.
Motif warna dan ukuran keramik pun sangat beragam dari motif marmer, polos, serat kayu dan masih banyak lagi.Penggunaanya pun tidak hanya untuk lantai, dinding pun tampak lebih indah jika dilapisi keramik.
Tetapi harus diperhatikan karena kekuatan keramik dinding pasti lebih kecil dari keramik lantai yang menahan beban.
Baca juga : Jenis Gaya Pagar Kayu Yang PopulePopulerr >>
2. Lantai Kayu/Parquet
Penutup Lantai Kayu yang memberikan kesan natural |
Kayu merupakan salah bahan bangunan yang umum dan banyak tersedia sehingga dapat digunakan untuk semua elemen bangunan seperti lantai, dinding, konstruksi bangunan dan atap. Lantai kayu merupkan material yang sejak dahulu sudah digunakan masyarakat Indonesia sebagai bahan penutup lantai.
Lantai kayu sampai sekarang masih menjadi bahan yang populer untuk rumah tinggal karena kesan estetika yang alami serta kemampuannya untuk memberikan kehangatan di dalam ruang. Motif kayu secara alamiah dapat memberikan suasana elegan, klasik, modern maupun kontemporer.Teknologi produksi lantai kayu telah berkembang pesat seiring dengan meningkatnya permintaan masyarakat.
Baca juga : Material Glasswool sebagai Insulasi Bangunan >>
3. Lantai Terakota
Penutup lantai Terakota bernuansa klasik |
Seperti keramik dan tegel, ubin terakota juga berasal dari tanah liat.Bedanya, untuk pembuatan terakota, tanah liat dibakar pada temperatur rendah. Walau saat ini tersedia keramik menyerupai terakota, tapi yang asli tetap disukai karena pori-pori pada permukaannya membuat material terasa lebih dingin.
Dibandingkan tegel, permukaan terakota lebih berpori, sehingga tidak keras dan nyaman dipijak.Namun, kekurangan terakota terletak pada tampilannya yang cepat lusuh. Dan ternyata, bagi sebagian orang tampilan ini justru menjadi daya tarik tersendiri.
Untuk menghasilkan kesan rustic, umumnya terakota disusun dalam jarak cukup lebar, bisa mencapai dua sentimeter. Untuk menciptakan tampilan lebih alami, terkadang nat sengaja dibuat tidak berpotongan.
4. Lantai Batu Sikat
Lantai Batu Sikat dengan pola yang dapat digambar sendiri |
Batu sikat atau lebih dikenal dengan sebutan batu ampyang memang sangat ideal sebagai penghias lantai.kelebihan batu sikat atau batu ampyang adalah; tidak licin, pola dapat disesuaikan sesuai selera.
Perawatan cukup mudah, bahan terbuat asli dari alam ( tidak ada unsur kimia, pewarna sehingga warna batu dapat bertahan selamanya asalkan batu tersebut tidak dibongkar ) dan memberikan kesan alami yang akan membawa lingkungan sekitar menjadi indah.
Batu sikat memiliki ciri khas yang unik. Perpaduan warna-warni batu dapat menghasilkan gambar objek yang menarik. Aplikasi batu sikat biasanya untuk ruang eksterior seperti teras dan taman, tapi tidak menutup kemungkinan diaplikasikan di ruang interior.
Kelemahan batu sikat yaitu permukaanya yang tidak rata, pemasangan yang kurang baik membuat batu sikat mudah lepas.
Baca juga : Mengenal Plester Gipsum, Kelebihan dan Kekurangannya >>
5. Lantai Marmer
Lantai Marmer dengan ukuran super besar |
Marmer adalah batuan kristalin kasar yang berasal dari batu gamping atau dolomit.Marmer yang murni berwarna putih dan terutama disusun oleh mineral kalsit.
Marmer atau batu pualam merupakan batuan hasil proses metamorfosa atau malihan dari batu gamping. Pengaruh suhu dan tekanan yang dihasilkan oleh gaya endogen menyebabkan terjadi rekristalisasi pada batuan tersebut membentuk berbagai foliasi mapun non foliasi.
Akibat rekristalisasi struktur asal batuan membentuk tekstur baru dan keteraturan butir.Marmer Indonesia diperkirakan berumur sekitar 30–60 juta tahun atau berumur Kuarter hingga Tersier.
Kota Tulungagung adalah salah satu penghasil marmer terlama di Indonesia. Saat ini daerah penghasil marmer di Indonesia sudah tersebar luas, antara lain Lampung, Jawa Tengah, Bandung, Sulawesi, Kalimantan, Bangka, dan Kupang,namun marmer terbaik terdapat di Sulawesi Selatan
Indahnya lantai marmer membuat banyak desainer villa memilihnya sebagai elemen lantai.Selain keindahannya yang terpancar secara natural, juga karena dari segi lingkungan kesehatan cukup aman.
Goresan, noda, bekas tapak kaki, asam, kelembaban, prosedur pemeliharaan yang tidak tepat dan basa semua dapat merusak permukaan lantai marmer dan lantai batu alam lainya.
Pemeliharaan yang tepat dari marmer dan permukaan batu alam sangat penting dan akan membantu mempertahankan keindahan luar biasa serta menghemat uang untuk penggantian biaya restorasi poles lantai marmer di masa depan.
Demikianlah mengenai 5 Material Penutup Lantai yang Populer di Indonesia. Semoga bermanfaat. Jangan lupa like dan share, terima kasih.