Pada Contoh Karya Arsitektur Neo-Vernakular, banyak ditemukan bentuk-bentuk yang sangat modern namun dalam penerapannya masih menggunakan konsep lama daerah setempat yang dikemas dalam bentuk yang modern. Arsitektur neo-vernakular ini menunjukkan suatu bentuk yang modern tapi masih memiliki image daerah setempat walaupun material yang digunakan adalah bahan modern seperti kaca dan logam.
Dalam arsitektur neo-vernakular, ide bentuk-bentuk diambil dari vernakular aslinya yang dikembangkan dalam bentuk modern. Berikut adalah contoh karya bergaya Arsitektur Neo Vernakular yang menginspirasi.
Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Indonesia)
Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Indonesia) |
Berada di daerah sub urban Kota Jakarta dengan kapasitas 9 juta orang. Dirancang oleh Paul Andreu dari Prancis. Sebagian besar berkonstruksi tiang dan balok (dari pipa-pipa baja) yang diekspose. Unit-unit dalam terminal dihubungkan dengan selasar terbuka yang sangat tropikal.
Hal ini membuat pengunjungnya merasakan udara alami dan sinar matahari. Unit ruang tunggu menggunakan arsitektur Joglo dalam dimensi yang lebih besar.
Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Indonesia) |
Namun bentuk maupun sistem konstruksinya tidak berbeda dari sopo guru dan usuk, dudur, takir, dan lain-lain dari elemen konstruksi Jawa. Penggunaan material modern namun memiliki tampilan seperti kayu yang diterapkan pada kolom- kolom di ruang tunggu memberikan kesan yang modern namun natural.
Baca juga : 20+ Inspirasi Fasad Rumah Minimalis 1 Lantai dengan Atap Limasan
Kuala Lumpur International Airport (Malaysia)
Kuala Lumpur International Airport (Malaysia) |
Airport yang terletak di Kuala Lumpur, Malaysia ini dirancang oleh Dr. Kisho Kurokawa. Airport berkapasitas 25 juta orang dalam rencana pengembangannya akan dibuat jalur penghubung antara Kuala Lumpur dengan pusat kota.
Di lahan seluas 10.000 ha ini Dr. Kisho Kurokawa merancang airport ini dengan gaya pencampuran identitas nasional Malaysia dengan fasilitas high-tech sehingga dapat mencerminkan Malaysia yang modern.
Kuala Lumpur International Airport (Malaysia) |
Airport ini menjadi simbol kebanggaan Nasional Malaysia dan menjadi kesan pertama yang menarik ketika para penumpang tiba di Malaysia. Kuala Lumpur International Airport merupakan bangunan neo-vernakular yang memiliki konsep vernakular yang cukup jelas.
Penggunaan bentukan dan material atap yang melengkung mencerminkan Malaysia yang sangat kental nuansa Islaminya namun dengan sentuhan material modern menjadi sangat modern namun tidak meninggalkan unsur vernakularnya.
Baca juga : Pengertian Arsitektur Vernakular Ciri-ciri dan Contohnya
Asakusa Tourist Information Center (Jepang)
Asakusa Tourist Information Center |
Asakusa Tourist Information Center merupakan karya Kengo Kuma, yang merupakan sayembara desain Tourist Hotpsot yang diadakan pada tahun 2008 oleh pemerintah Distrik Taito dan diikuti oleh 300 peserta. Bangunan ini terletak di seberang kuil Shinto di Jepang, Kuil Kinruzan Sensoji yang merupakan objek wisata utama di Asakusa, Tokyo.
Asakusa terkenal sebagai kota dengan atmosfer shitamachi yang kental. Kuil Sensoji terkenal dengan lampion berukuran besar yang diletakkan pada gerbang Kaminari.
Asakusa Tourist Information Center |
Karya kengo kuma ini merupakan reinterpretasi arsitektur vernacular dari bangunan machiya. Machiya merupakan townhouse tradisional Jepang, berupa rumah yang terbuat dari material kayu dengan fasad sempit dan berupa massa memanjang kebelakang.
Mapungubwe Interpretation Centre (Afrika)
Mapungubwe Interpretation Centre |
Mapungubwe Interpretation Centre merupakan karya Peter Rich. Terletak di Afrika Selatan bagian utara yang berbatasan dengan Botswana dan Zimbabwe, serta termasuk dalam kawasan Unesco World Heritage Site. Lokasi bangunan ini selain merupakan daerah yang kaya dengan cultural heritage, juga memiliki kekayaan flora dan fauna serta merupakan daerah bekas tambang emas pertama di Afrika.
Mapungubwe Interpretation Centre |
Kubah-kubah lengkung ini didesain dengan mengadaptasi sistem konstruksi setempat yang telah berumur 600 tahun dalam upaya untuk menciptakan bangunan yang low-cost serta ramah lingkungan. Material utama bangunan ini adalah batu paras dan ubin sebagai pelapis dinding, serta kayu jenis mopane.
Museum Geopark Batur, Bali
Museum Geopark Batur dengan bentuk menyerupai Meru (img by ig:adi_darmaputra) |
Museum Geopark yang terletak di Bali ini memiliki bentuk Neo Vernakular dengan mengambil konsep bangunan tradisional Bali yaitu Meru. Di dalam museum ini, pengunjung dapat mengetahui sejarah dan informasi geopark Gunung Batur.
Batur Geopark Museum merupakan inovasi yang terintegrasi antara konservasi tinggalan geologi dengan konsep pembangunan berkelanjutan yang berada di bawah regulasi pemerintah. Inisiasi ini diperkenalkan oleh UNESCO dan telah dikembangkan menjadi bagian yang terintegrasi dari suatu konsep arsitektur mengenai konservasi, edukasi, dan pengembangan sosial ekonomi masyarakat.
National Theatre di Malaysia
National Theatre Kuala Lumpur Malaysia |
Istana Budaya Malaysia atau National Theatre Malaysia merupakan sarana kebudayaan yang terletak di Kuala Lumpur Malaysia. Pada bangunan ini terdapat auditorium dan panggung pertunjukan. Bangunan unik ini didesain oleh arsitek Malaysia yaitu Muhammad Kamar Ya'akub menggunakan struktur lipatan pada atapnya yang bertumpang-tumpang.
Karya ini berhasil menarik perhatian pengamat dunia arsitektur terutama karena penggunaan material atap yang berwarna biru kehijauan. Kesatuan antara interior yang terbukamelalui elemenyang modern dengan ruang terbuka di luar bangunan.
Nilai arsitektur neo vernakular tidak tampak secara langsung pada wujud fisiknya namun pada nilai rumah adat Melayu yang ditransformasikan dalam wujud bangunan modern.
Demikianlah mengenai contoh karya arsitektur neo vernakular, sebernarnya masih banyak lagi karya yang lahir dan ini menjadi suatu wadah pelestarian budaya dalam arsitektur kekinian.