Sahabat pasti sudah tidak asing dengan lift atau elevator. Lift merupakan salah satu jenis sistem transportasi vertikal pada bangunan. Terdapat beberapa jenis lift yang ada pada bangunan dilihat dari sistem geraknya, berdasarkan fungsinya, dan berdasarkan desainnya. Masing-masing jenis lift memiliki peruntukan dan keunggulan tersendiri.
Jenis-jenis Lift dalam Bangunan |
Pengertian Lift (Elevator)
Lift adalah alat transpotasi pada bangunan yang bergerak secara vertikal yang membawa penumpang, peralatan, dan muatan dari satu tungkat ketingkat yang lain. Lift biasanya digerakan oleh motor penggerak yang diletakan di bagian atas atau bagian bawah lift.
Nama teknis yang digunakan untuk lift adalah elevator, nama ini diambil dari bahasa inggris yaitu "elevate" yang berarti mengangkat. Namun dalam praktiknya di Indonesia, elevator lebih dikenal dengan istilah lift.
Jenis Lift Berdasarkan Sistem Geraknya
Sesuai dengan sistem penggeraknya, maka lift memiliki dua macam type yaitu : Lift elektrik dan Lift hidrolik. Berikut penjelasannya.
Lift Elektrik dan Hidrolik |
Lift Elekrtik
Lift elektrik terdiri dari sebuah tabung yang di pasang pada rel pemandu, didukung oleh kabel pengerek, dan dikemudikan oleh mesin penggeraak elektis pada mesin lift. Gambar di sebelah kiri adalah sistem lift elektrik dengan mesin lift yang berada di atas lift dan biasanya diletakan di rooftop bangunan (di atas atap).
Lift Hidrolik
Lift hidrolik terdiri dari sebuah tabung yang didukung oleh piston yang bergerak searah atau berlawanan dengan cairan yang diberi tekanan. Tidak diperlukan rumah lift, tapi lift hidrolik memiliki kecepatan rendah dan panjang piston membatasi penggunaannya hanya pada bangunan enam lantai.
Mesin lift hidrolik biasanya diletakan di atas atap namun pendorong hidrolik diletakan dibawah lift. Gambar di sebelah kanan (pada gambar di atas) merupakan contoh sistem lift hidrolik.
Baca juga : Standar Perencanaan Tangga : Syarat Tinggi, Lebar dan Panjang Pijakan
Lift hidrolik dapat dibagi lagi menjadi beberapa jenis yaitu :
Lift Hidrolik Bertali
Jenis lift ini menerapkan penggunaan kedua tali dan piston untuk meningkatkan gerak lift mobil. Jarak maksimum yang dapat ditempuhnya adalah sekitar 18 meter.
Lift Hidrolik Konvensional
Didesain dengan lubang elevator, dilengkapi dengan sheave yang memanjang di bawah lantai lubang. Lift hidrolik konvensional mungkin memerlukan lubang yang lebih dangkal di bawah lubang yang terdapat piston telescoping yang bergerak turun saat lift turun.
Lift Hidrolik Tanpa Lubang
Lift Hidraulik Tanpa Lubang mirip dengan yang konvensional, tetapi tidak memerlukan lubang atau katrol yang dipasang di bawah lubang. Lift ini menggunakan piston telescoping di dasar lubang.
Alasan utama lift hidrolik populer adalah karena harga yang lebih terjangkau untuk dipasang dan masih memiliki biaya perawatan yang relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan lift lainnya. Namun lift hidrolik menggunakan lebih banyak energi karena menggunakan motor listrik yang bekerja melawan gravitasi.
Lift Traksi
Lift Traksi adalah lift yang menggunakan prinsip traksi untuk menggerakan ruang lift (car) naik dan menggunakan bantuan gravitasi untuk bergerak turun. Lift traksi dibagi menjadi tiga kategori berbeda:
Lift Traksi dengan Tali
Jenis lift ini memiliki tali yang melewati sebuah roda yang dihubungkan dengan sebuah motor listrik yang terletak di atas porosnya. Fungsi utama dari tali adalah untuk menaikkan dan menurunkan ruang elevator. Lift jenis ini baik digunakan untuk bangunan bertingkat menengah dan tinggi dan dapat bergerak jauh lebih cepat daripada lift hidrolik.
Seperti jenis elevator lainnya, sistem ini menggunakan counterweight yang menghilangkan beban penumpang dan ruang lift sehingga motor penggerak lebih mudah bekerja memindahkan beban elevator.
Lift Traksi Terarah
Lift dengan roda gigi terdiri dari motor yang memiliki kotak roda gigi yang terpasang padanya. Fungsi utama roda gigi adalah menggerakkan roda yang menggerakkan tali. Lift jenis ini dapat bergerak dengan kecepatan hingga 9 km/jam. Jarak maksimum yang dapat ditempuhnya adalah 75 meter.
Lift Traksi Tanpa Roda Gigi
Lift tanpa roda gigi adalah jenis lift traksi yang tidak memiliki roda gigi untuk pengaturan kecepatan. Lift dapat bergerak secepat 36 km/jam dan juga dapat menempuh jarak maksimal 600 meter. Jenis lift ini merupakan pilihan terbaik untuk gedung pencakar langit yang sangat tinggi.
Jenis Lift Berdasarkan Fungsinya
Pemilihan kapasitas-kapasitas lift akan menetukan jumlah lift yang mempengaruhi pula kualitas pelayanan gedung, terutama proyek-proyek komersil. Lift juga memiliki bermacam-macam jenis sesuai dengan fungsinya, yaitu:
1. Lift Penumpang (Passenger Elevator)
Lift Penumpang |
Passenger elevator atau lift penumpang biasanya dipasang pada rumah tinggal, ruko, gedung rendah, medium, bahkan high rise. Jenis ini merupakan lift yang paling banyak digunakan di seluruh dunia dan Indonesia khusunya.
Lift Penumpang atau Passenger Elevator pertama kali dipasang oleh seorang ahli lift bernama Otis di New York pada tahun 1857. Setelah Otis meninggal pada tahun 1861, anaknya, Charles dan Norton mengembangkan konsep lift yang ditinggalkan oleh Otis dengan membentuk Otis Brothers & Co., pada tahun 1867.
Hingga pada tahun 1873, tercatat lebih dari 2000 elevator Otis sudah digunakan pada gedung perkantoran, hotel, dan department store di seluruh Amerika. Lima tahun kemudian mulailah elevator Otis jenis hidrolik yang pertama diperkenalkan.
Pada tahun 1889 Otis mengeluarkan mesin elevator listrik dengan sistem direct-connected geared pertama yang sangat sukses melayani transportasi vertikal pada gedung tinggi hingga pencakar langit.
2. Lift Barang (Dumbwaiter)
Lift Barang |
Setiap gedung bertingkat banyak baik dalam bentuk perkantoran, flat, atau penggunaan campuran dengan gedung komersiil pasti memerlukan sarana sirkulasi vertical untuk barang di samping untuk orang. Kriteria untuk lift barang yang penting ialah ukuran dan berat barang yang harus diangkut.
Dalam gedung- gedung dengan penggunaan campuran (mixed use) seringkali lift barang juga harus dapat melayani angkutan orang terutama pada jam-jam sibuk. Perkiraan yang dapat digunakan dalam perencanca ialah untuk setiap 5 lift diperlukan 1 lift barang.
Kapasitas lift barang berkisar antara 1-5 ton dengan ukuran dalam antara 1.60 x 2.10 m sampai 3.10 x 4.20 m dan kecepatan bergerak 1.5 – 2 m/detik maximum atau rata-rata 0.25 –1 m/detik.
3. Lift Service
Lift Service |
Lift ini juga merupakan lift penumpang, namun fungsinya dikhususkan bagi karyawan gedung tersebut atau untuk membawa barang barang yang kecil. Lift ini banyak kita temui di gedung perkantoran. Lift service diletakan di bagian belakang bangunan agar tidak terlihat oleh tamu yang datang.
Baca juga : Perancangan Ramp pada Bangunan
4. Lift rumah sakit
Lift Pasien |
Lift ini digunakan di rumah sakit untuk membawa tempat tidur pasien, oleh karena itu ukurannya disesuaikan dengan ukuran tempat tidur standar rumah sakit. Brankar yang membawa pasien haru bisa masuk dengan lega ke dalam lift dan ditemani dengan perawat yang membawanya.
Standar lift pasien pada gedung rumah sakit memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi, seperti adanya pegangan tangan atau railing untuk pengguna kursi roda. Selain itu biasanya lift juga dilengkapi dengan tombol darurat untuk memanggil bantuan.
5. Lift Observasi (Observation Elevator)
Observation Elevator |
Lift jenis ini fungsinya sama seperti lift penumpang, hanya saja bedanya sebagian besar dinding atau pintu lift ini terbuat dari kaca. Sehingga memungkinkan penumpangnya dapat melihat ke arah luar. Lift jenis ini banyak kita jumpai di mall, hotel, atau gedung-gedung yang tidak terlalu tinggi yang memiliki pemandangan indah.
Para turis atau pengunjung biasanya lebih suka menaiki lift yang terbuka sehingga hal ini menjadikan daya tarik tersendiri bagi bangunan tersebut.
Demikianlah mengenai jenis-jenis lift dalam bangunan, semoga bermanfaat. Terima Kasih.
Daftar Pustaka dan Referensi :
- A Guide for Choosing the Type of Elevator You Need (https://www.vacuumelevators.com/a-guide-for-choosing-the-type-of-elevator-you-need)